Amerika Serikat Tersungkur, Uni Eropa Terseok-seok, Indonesia?
Sebagaimana yang dilansir oleh situs inilah.com, Eropa ternyata membutuhkan suntikan dana begitu besar yang mencapai $US1 triliun. Kalau kita rupiahkan dengan kurs Rp9000, maka jumlahnya berarti Rp9.000 triliun. Empat kali lipat lebih besar dari jumlah utang Indonesia yang telah mencapai Rp1.800 triliun. Untuk menggambarkan bagaimana gawatnya kondisi ekonomi Eropa, Nouriel Roubini pada bulan oktober 2011 yang lalu membuat sebuah...
Memutus Mata Rantai Penjajahan di Indonesia
Indonesia adalah negara yang sangat kaya. Kekayaan sumber daya alamnya melimpah luar biasa. Wilayahnya sangat luas dan letak geografisnya sangat strategis. Jumlah penduduknya nomer empat dunia. Namun segenap potensi yang dimiliki tersebut tidak dapat mengangkat harkat hidup rakyat. Enam puluh lima tahun merdeka tidak ada perubahan berarti pada negeri kita, kecuali semakin jauhnya negara dari tanggungjawabnya terhadap rakyat.
Skenario Penjajah di Balik Kontra Terorisme dan Radikalisme
Barat telah mengalami kebangkrutan ideologi sedangkan Islam sedang menyongsong kebangkitan dengan adanya gerakan Islam ideologis yang berupaya mengembalikan syariah dan khilafah ke tengah-tengah umat Islam. Inilah dua hal yang mengancam eksistensi Barat. Mau tidak mau Barat berupaya mempertahankan penjajahannya di dunia dengan berbagai cara. War on Terrorism adalah salah satu cara Barat memanipulasi dunia. Barat mendesakkan hal ini ke negeri-negeri Islam, termasuk Indonesia, agar memerangi Islam dengan atas nama perang terhadap terorisme.
Bunuh Diri Ekonomi Indonesia
Perjanjian perdagangan bebas antara ASEAN dengan China atau ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA) telah memasuki babak realisasi sejal januari tahun ini. Hasilnya, produk impor dari China semakin mendominasi pasar Indonesia dan mengancam eksistensi industri dan usaha menengah kecil serta kemandirian Indonesia. Kesepakatan pemerintah akan perjanjian perdagangan bebas disadari atau tidak telah membunuh ekonomi negeri ini secara perlahan namun pasti.
G20: Sarana Baru Imperialisme Barat
G-20 merupakan sebuah forum baru yang mempertemukan negara-negara kaya yang sebelumnya terhimpun dalam G-8 dengan negara-negara berkembang dengan skala ekonomi yang cukup besar. Keberadaan G-20 didorong oleh pukulan krisis keuangan global yang “bersumbu” di AS. Apa yang melatarbelakangi G-20 dan siapa yang memanfaatkan keberadaan organisasi ini? Bagaimana posisi Indonesia serta konsekwensinya bagi perekonomian dunia? Tulisan ini berusaha mengulas pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Recent Comments